Sabtu, 08 Oktober 2016

Jauhkan Si Kecil dari Bahaya Obesitas

Makan Sehat, Banyak Gerak
Beberapa bulan terakhir, banyak ditemukan kasus obesitas pada anak. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Bahkan ada yang sampai meninggal. Yuk, cegah si kecil agar tidak kelebihan berat badan.

Waspadai gejala obesitas pada anak dan tanda-tandanya dapat diamati secara fisik :
1. Kepala
Wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap
2. Leher
Terlihat pendek, bahkan sering tertutup dagu
3. Dada
Membusung, payudara tampak berisi
4. Perut
Membuncit disertai perut yang berlipat
5. Kaki
Tungkai berbentuk X
Khusus laki -laki penis terlihat kecil.

Ada 3 kategori makanan yang disarankan bagi anak-anak. Kodenya seperti lampu lalu lintas (traffic light), merah, kuning, hijau. Makanan berkode merah berarti berbahaya, tak boleh sering-sering dikonsumsi. Dan hijau, bebas disantap.

Red
- Boleh dimakan 1x dalam seminggu
- Tinggi energi, lemak jenuh, gula, dan garam
- Rendah vitamin dan mineral

Apa saja?
- Makanan yang digoreng, misalnya kentang olahan
- Daging olahan tinggi lemak (kornet, sosis, dll)
- Dessert manis berbahan susu
- Kue manis dan biskuit
- Cokelat dan minuman manis

Green
- Boleh dikonsumsi tiap hari
- Tinggi vitamin, mineral dan serat
- Rendah energi, lemak jenuh, gula dan garam

Apa saja?
- Buah buahan dan sayur-sayuran
- Ikan, ayam dan daging tanpa lemak
- Biji bijian dan kacang kacangan
- Roti gandum, sereal, beras dan pasta
- Susu
- Olahan susu rendah lemak (yogurt, keju)

Yellow
- Boleh dikonsumsi dalam porsi kecil, tetapi tidak dianjurkan dikonsumsi harian
- Kandungan energi, lemak, vitamin, mineral dan gula garam sedang

Apa saja?
- Roti dan sereal olahan
- Daging olahan less fat dan tanpa tambahan garam
- Kue dan biskuit rendah gula
- Susu dan jus buah tanpa tambahan gula dalam kemasan

Hal-hal sederhana ini bisa menghindarkan si kecil dari bahaya obesitas :
- Bila jarak sekolah dekat dari rumah, si kecil disarankan berjalan kaki atau bersepeda
- Lakukan aktivitas fisik rutin seperti berjalan kaki atau jogging saat ada waktu luang
- Luangkan waktu untuk berolahraga. Menurut anjuran WHO, anak-anak sebaiknya berolahraga 2-3 jam dalam seminggu
- Ajak anak mengikuti ekstrakurikuler yang melatih fisik seperti olahraga, seni tari, pramuka atau keterampilan lain
- Hindari memforsir anak. Bila jadwal sekolah sudah padat, jangan paksa anak mengikuti les tambahan
- Hindari makan sambil menonton TV atau beraktivitas lainnya
- Jangan memanjakan anak dengan makanan karena hal tersebut membuat anak jadi emotional eater (melampiaskan emosi dengan makan)
- Ajari anak membaca label makanan. Setidaknya, kandungan zat tambahan (pewarna, perasa, pengawet dan lain-lain) dalam makanan yang dikonsumsinya
- Buat pola makan terjadwal. Yakni, 3 kali makan dan 2 kali selingan (snack)

Sumber: Jawa Pos For Her