Senin, 04 April 2016

Agar Bayi Tidur Nyenyak Dimalam Hari

Bagi orang tua baru, terkadang merawat buah hati yang masih bayi akan cukup kesulitan apalagi jika buah hati itu adalah buah hati pertama. Pada dasarnya, merawat buah hati yang masih bayi atau anak-anak sangat butuh kesabaran ekstra. Orang tua perlu bersabar untuk memberinya makan dan minum, memandikannya saat pagi dan sore serta menidurkannya saat malam.
Dilansir dari laman parenting.com, agar bayi bisa tidur nyenyak di malam hari, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua. Apa saja hal tersebut? Berikut ulasannya untuk Anda.
  • Mandikan Bayi Dengan Air Hangat

    Memandikan bayi dengan air hangat adalah cara paling mudah sekaligus paling jitu agar bayi bisa tidur dengan nyenyak. Air hangat bisa membuat tubuh bayi menjadi rileks dan tenang. Ketika ia tenang, bisa dipastikan ia bisa istirahat atau tidur dengan baik. Saat mandi, sertakan memberikan pijatan pelan agar tubuh bayi makin rileks dan tenang.
  • Susui Bayi Sebelum Tidur

    Pastikan agar bayi dalam kondisi kenyang saat tidur. Untuk membuat buah hati Anda cukup kenyang, berilah makan atau susui bayi Anda sebelum tidur. Jangan biarkan buah hati dalam keadaan lapar ketika tidur karena hal ini akan mengganggunya dan tidak jarang membuatnya menjadi rewel.
  • Temani Bayi Anda Saat Tidur

    Usahakan agar orang tua berada di samping bayi saat ia tertidur. Bayi yang tidur dan ditemani orang tuanya akan lebih tenang, lebih pulas dan lebih nyaman saat tidur. Bayi akan merasa aman ketika di sampingnya ia melihat orang tuanya. Tak hanya makin nyenyak, bayi yang ditemani orang tua saat tidur juga akan semakin percaya diri dan mendapatkan tumbuh kembang fisik maupun psikologis yang baik.
  • Pastikan Tempat Tidur Bersih Dan Wangi

    Usahakan agar tempat tidur bayi selalu bersih dan wangi. Kebersihan tempat tidur menjadi jaminan utama agar seseorang bisa tidur dengan nyenyak. Selain bersih, usahakan untuk membuat suasana tempat tidur yang nyaman dan wangi. Bila perlu, beri wewangian alami (minyak lavender) agar buah hati makin rileks saat tidur.
  • Lampu

    Berikan suasana paling nyaman dan tenang pada bayi saat tidur di malam hari. Dan untuk menciptakan suasana paling nyaman ini salah satunya adalah keberadaan lampu. Usahakan agar buah hati tidur di bawah nyala lampu yang hangat. Hindari menidurkan bayi di bawah sinar lampu yang terlalu terang karena hal ini bisa memicu ketidaknyamanan. Lampu untuk bayi cukup lampu yang redup namun hangat dan nyaman.
Itulah beberapa cara jitu agar bayi tidur nyenyak di malam hari. Selain cara di atas, cara lain yang bisa dilakukan adalah biarkan bayi tidur dengan popok yang berdaya serap tinggi, pastikan waktu tidur bayi konsisten dan perdengarkan musik pengantar tidur untuk bayi. Semoga informasi ini bermanfaat.

Sumber: vemaile.com

10 Kalimat yang Tidak Seharusnya Diucapkan Ibu Kepada Anak

Berhati-hatilah mengucapkan perkataan-perkataan yang kurang mengenakan ataupun perkataan negatif di bawah ini karena akibatnya di kemudian hari bisa membuat anak trauma dan mempengaruhi mental mereka. Pada dasarnya, kata negatif ataupun kalimat yang disampaikan dengan cara negatif berupa teriakan, bentakan disertai ekspresi negatif bisa bedampak juga pada psikologi anak tersebut.

Apalagi anak yang sudah mampu mengenali ekspresi wajah bahkan sebelum mereka mampu berkomunikasi. Artinya bahwa perkataan negatif yang disampaikan ke anak sejak masih bayi pun mampu memberikan dampak psikologis tertentu kepada anak.

Yang membedakannya dengan anak yang lebih besar adalah anak-anak dengan usia 2 tahun ke atas sudah mampu merespon balik ucapan orangtua. Sementara itu pada saat masih bayi tidak demikian.

Jadi, pada saat orangtua berteriak kepada anak yang lebih besar, si anak mungkin saja bisa membalas teriakan tersebut. Hal itu tergantung dari watak dan didikan sejak dini.

Ada banyak faktor yang bisa memicu kenapa orantua mengucapkan kalimat negatif kepada anak. Mulai dari kebiasaan orangtua sendiri yang sering melontarkan kata-kata kasar hingga faktor emosional.

Adapun untuk anak-anak usia dini, kebanyakan orangtua 'kelepasan' mengucapkan kata-kata kasar lebih disebabkan karena beban emosional semisal kelelahan atau sedang menghadapi permasalahan tertentu.

Berikut ini ada sepuluh kata-kata negatif yang sering diucapkan oleh orangtua di Indonesia yang mampu mempengaruhi mental mereka nanti.

1. Aduh, masa anak Mama lambat seperti ini, sih.

Ketika mendengar perkataan ini, tentu saja anak akan merasa sangat sedih sekalipun ungkapan kesedihan tidak langsung ditampilkan atau tampak pada anak.

2. Malu donk, Wawan saja berani. Masa kamu kagak?

Terus menerus dibandingkan dengan anak lain, dia akan merasa sedih dan jengkel. Bahkan kita pun yang sudah dewasa jika diperlakukan demikian juga akan merasa sama.

3. Kamu ini anak siapa sih? Mama nggak punya anak seperti ini.

Perkataan seperti ini juga akan melukai hati anak. Apalagi jika sudah menyangkut tentang pengakuan sebagai orangtua anak. Anak akan merasa dirinya sudah tidak lagi disayang sama orangtuanya.

4. Kamu tuh ya, selalu nggak pernah dengerin omongan Mama dan Papa.

Ucapan seperti ini efeknya lebih mirip seperti efek memberikan larangan kepada anak. Akibatnya, anak akan menjadi ragu untuk melakukan sesuatu karena merasa setiap perilakunya selalu dikritik orangtua.

5. Dasar anak bandel...!

Label negatif lagi dan kalau terus menerus seperti ini, bisa-bisa anak akan berpikir memang seperti yang disebutkan oleh orangtuanya tadi. Bisa jadi berperilaku sesuai dengan label yang diberikan.

6. Kamu kok jorok sih seperti ayah.

Jangan sampai anak Anda berpikir dan berperilaku seperti yang diucapkan oleh salah satu orangtuanya.

7. Kamu diam saja di rumah. Tidak usah ikut.

Membuat anak merasa dirinya seperti ditolak dan tidak disayang serta bisa menumbuhkan rasa takut dalam diri anak.

8. Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja yang mengerjakan. Begitu saja kok tidak bisa.

Ini yang mana orangtua terlalu ikut campur atau melakukan intervensi atas hal yang dilakukan oleh anak, sehingga bisa mengambat rasa poercaya diri anak.

9. Jangan cengeng, jangan manja, kamu kan sudah besar.

Jangan salah, perilaku anak yang menangis merupakan ekspresi dari kekecewaan dan merupakan salah satu cara anak untuk mengungkapkan bentuk rasa kecewanya.

10. Kamu bicara apa sih? Mama tidak ngerti. Sudah diam saja.


Duh, ucapan yang kayak gini bisa membuat anak merasa ditolak dan tidak dihargai sekaligus juga dapat menghambat rasa percaya diri anak.


Sumber : Merdeka.com

Sabtu, 02 April 2016

My Lovely

Sudah gede ya nak kamu, gak terasa udah 18  bln lebih. Sehat selalu ya nak, love U